Kamis, 30 Desember 2010

Perkembangan Awal Kepustakaan Islam


Masa Daulah Bani Umayyah merupakan masa perkembangan awal kepustakaan Islam. Sampai dengan masa ini, al-Qur’an telah disusun dalam satu Mushaf Uthmani dan disebarluaskan kepada wilayah-wilayah provinsi lain. Hadith telah ditiulis dan dihimpun, secara resmi di bawah perintah Khalifah Umar Bin Abdul Aziz (99-101 H.). Penerjemahan telah berjalan dan menjadi tradisi elite kekhalifahan di bawah komando Khalid Bin yazid Bin Mu’awiyah. Kajian-kajian Fiqh dan Tasawuf berkembang demikian juga tradisi bangsa Arab seperti Ansab dan Syair.

Perkembangan masyarakat Islam dapat dimaknai dalam tiga kategori. Pertama, perkembangan masyarakat Islam sebagai representatif dari elite dan kepemimpinan (khilafah) dalam Islam. Dalam kaitan ini, khalifah-khalifah dan keluarganya memiliki peranan dalam pengembangan kepustakaan dalam Islam. Mengambil beberapa contoh misalnya, Khalifah Mu’awiyah (41 H. – 60 H./662 – 680 M.) telah berhasil mengundang beberapa penulis sejarah Arab (kuno) ke dalam istananya di Damaskus, Syiria, sehingga telah ada tulisan-tulisan mengenai kesejarahan Arab. Khalid Bin Yazid Bin Mu’awiyah (sekitar 63 – 65 H./665 – 668 M.) memiliki kepustakaan tersendiri dalam pelbagai keilmuan, keagamaan, kesusasteraan dan Filsafat Yunani, Ilmu Kimia, Astronomi. Beliaulah yang pertama kali melakukan tradisi penerjemahan ilmu-ilmu tersebut dari Bahasa Yunani dan Ibrani (Yahudi) ke dalam bahasa Arab untuk memperkaya kepustakaannya. Di samping itu, beliau juga menulis beberapa buku, seperti al-Hararat, al-Shahifah al-Shagir dan al-Shahifah al-Kabir. Khalifah Abdul Malik Bin Marwan (65 – 85 H./) juga mengoleksi kitab Tafsir al-Qur’an karya seorang ulama Tabi’in, Sa’id Bin Zubair, dalam koleksi perpustakaan kerajaannya (daulahnya). Perkembangan berikutnya, Khalifah Umar Bin Abdul Aziz (99 – 101 H.) selain mengoleksi kitab-kitab dan buku di atas di Khizanah al-Kutub juga memprakarsai penyusunan hadith-hadith Nabi s.a.w. melalui dua ulama tabi’in Kedua, masyarakat Islam sebagai representatif dari elemen sosial atau bagian dari anggota masyarakat dalam pemerintahan Islam. Ketiga masyarakat Islam dalam konteks kawasan-kawasan yang ditaklukkan oleh daulah Islam masa awal, misalnya, dari Madinah, Syiria (Syam), Baghdad (Irak), Afrika dan Mesir, Turki dll.

Indikator-indikator perkembangan masyarakat Islam Arab dalam kaitannya dengan perkembangan kepustakaan Islam;

a.Istilah-istilah yang digunakan untuk kepustakaan awal;

shahifah, shuhuf dan mushaf, Mushaf al-Imam, al-sufr, al-Zabur (kitab Zabur), al-Taurah (kitab Taurah) dan al-Inzil (kitab Inzil). (masa Nabi s.a.w. dan masa sahabat).

Khizanah al-Kutub/Khazain al-Kutub (kekayaan/perbendaharaan buku-buku) Masa awal Bani Umayyah, seperti Khizanah/Khazain al-Kutub yang dimiliki oleh Mu’awiyah Bin Abu Sufyan, Khalid Bin Yazid, Khalifah Umar 60 H.) Bin Abdul Aziz, dll. Pada masa Khalid Bin Yazid Bin Mu’awiyah ini perpustakaan telah berdiri dalam istana kerajaan, sehingga kolektor bukunya adalah khalifah atau keluarganya. Untuk menerjemahkan buku-buku Yunani ke dalam bahasa Arab, Khalid Bin Yazid telah mendatangkan kelompok filosof Yunani yang tinggal di Mesir dan memahami bahasa Arab untuk menerjemahkan buku-buku Filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab. Perkembangan nama ini beriringan dengan berkembangnya metode penyebaran dan penghimpunan pelbagai ilmu. Selain periwayatan, pada masa ini telah terjadi pula penukilan, penerjemahan dari bahasa luar Arab (buku-buku Persia, Yunani, dalam berbagai bidang seperti kedokteran (al-Tibb), filsafat dll. Oleh karena itu, penerjemahan, penyusunan dan penghimpunan telah dimulai secara resmi pada masa Daulah Bani Umayyah.

Istilah Bait al-Hikmah (rumah ilmu pengetahuan/filsafat), terjadi pada masa Khalifah Harun al-Rasyid dan semakin berkembang mencapai puncaknya pada masa Khalifah al-Ma’mun.

b. Institusi/lembaga-lembaga pempelajaran dan pendidikan.

Halaqah, Masjid, Madrasah dan al-Jami’ah (universitas)

c. Dalam proses tradisi penulisan;

Pengisahan (penceritaan), periwayatan, imla, pencatatan, penulisan, penghimpunan

Sumber:

S.M. Imamuddin, Some Leading Muslim Library of The World, (Bangladesh : Islamic Foundation, 1983), hlm. 22-23.

Tidak ada komentar: